Jadi Kampung Miliader, Warga Desa Sumurgeneng Borong Mobil Baru

oleh -

TUBAN

Penulis : M.Rizqi

Link Banner

Lenterakata.com –  Beberapa hari terakhir ini, warga Kabupaten Tuban, Jawa Timur heboh. Sebab, beredar video datangnya belasan mobil baru di Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu. Kedatangan mobil kinyis-kinyis secara berombongan itu bahkan sampai dikawal polisi.

Desa Sumurgeneng dengan jumlah penduduk sekitar 3.400 lebih dengan jumlah kepala keluarga (KK) sekitar 922 itu memang menjadi kampung miliader. Sebagian besar warganya menjadi orang kaya baru (OKB) lantaran tanahnya dibebaskan untuk lahan kilang Pertamina.

Uang miliaran yang diterima warga itulah yang sebagian digunakan untuk membeli mobil. Karena itu, banyak sekali mobil baru yang masuk ke desa ini.

Dalam video yang beredar dengan durasi 11 detik dan 18 detik. Video itu menunjukkan rombongan mobil baru yang memasuki jalanan kampung di desa itu. Karena datang berombongan, sehingga menjadi perhatian warga.

Kepala Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, Gianto menjelaskan sedikitnya ada 176 mobil baru yang sudah dibeli oleh warga setelah pembebasan lahan kilang. Harganya di kisaran ratusan juta rupiah.

“Satu rumah bisa ada 2 sampai 3 mobil baru. Yang beredar di video itu kemarin 17 mobil yang dikirim dari Surabaya dengan pengawalan polisi,” ujar Kades Gianto.

Gianto menambahkan, selain mobil baru tidak terhitung mobil bekas yang dibeli warganya. Menurut dia, pembelian kendaraan dimanfaatkan warga untuk keperluan keluarga.

Berbagai jenis mobil yang dibeli para miliarder Sumurgeneng ini. Kedatangan mobil yang baru-baru ini, kata dia, adalah warganya yang baru menerima uang pebebasan lahan. Ini termasuk lambat, karena sebelumnya puluhan warga sudah lebih dulu menerima uang pembebasan lahan.

Warga yang menerima uang pembebasan belakangan ini karena sebelumnya sempat menolak lahannya dibebaskan. Sehingga, warga harus mengambil yang pembebasan itu melalui konsinyasi di Pengadilan Negeri (PN) Tuban.

“Mereka yang videonya viral berkelompok itu memang mulai penolakan hingga pengambilan uang konsinyasi ya bersama-sama. Mereka semua warga saya,’’ ungkapnya.

Salah satu warga Sumurgeneng, Mulyadi mengakui telah membeli mobil baru, memgakui kalau mobilnya datang bukan termasuk dalam video yang viral itu.

“Tapi mobil baru saya sudah datang 15 hari yang lalu,” katanya.

Sekadar diketahui, kilang minyak GRR patungan Pertamian dan Rosneft yang ditargetkan beroperasi pada 2024 nanti memiliki luas mencapai 1.050 hektar. Rincian 821 hektar lahan darat, sedangkan sisanya lahan reklamasi laut.

Untuk kebutuhan lahan darat, tersebar di Desa Kaliuntu 6 bidang, 562 bidang di Wadung, 566 bidang di Sumurgeneng, Perhutani 1 bidang, dan di KLHK 1 bidang. Sebagian besar lahan sudah dibebaskan.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *