Ketika Bupati Bojonegoro Petik Bunga di Ketinggian 400 Mdpl

oleh -
PANEN : Bupati Bojonegoro Panen Bunga Krisan di Gunung Pandan

BOJONEGORO

Penulis : Eka Febriyani

Link Banner

Lenterakata.com – Di ketinggian 400 Mdpl di sebuah desa di kaki Gunung Pandan tanaman bunga krisan menghampar. Pada musim petik seperti ini, hamparan bunga krisan yang mekar itu bak permadani digelar di atas rerumputan. Luas menghampar dan indah.

Begitulah suasana di Desa Klino Kecamatan Sekar, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur ini, di atas bukit di salah satu sudut desa ini, tersimpan sebuah pesona taman hayati yang indah. Selain tanaman porang yang sudah menjadi ciri khas masyarakat Sekar dan sekitarnya ada budidaya tanaman bunga seruni atau disebut sebagai krisan.

Menanam bunga yang terkadang disebut juga sebagai bunga kertas oleh masyarakat itu,  baru-baru ini menjadi alternatif dan mulai diperkenalkan kepada masyarakat setempat melalui program Percontohan Budidaya Bunga Krisan. program hasil sinergitas antara Pemkab Bojonegoro dengan BPTP (Balai Pengkajian Teknologi Pertanian) Jogyakarta.

Tumbuhan dengan nama latin chrysanthemum ini dapat tumbuh dan berbunga pada ketinggian 300 – 1200 Mdpl dengan kelembaban udara antara 70 persen – 80 persen. Untuk pertumbuhan akar pada saat awal pertumbuhan diperlukan kelembaban 90 persen – 95 persen.

Bunga krisan sering ditanam atau dibudidayakan sebagai tanaman hias, pekarangan, atau bunga petik. Karena warna bunganya yang indah, variatif, dan dapat tetap segar dalam 5-7 hari. Semerbak wanginya yang memukau, membuat sekuncup bunga krisan cocok di campurkan ke dalam minuman teh agar lebih wangi dan nikmat.

Pada musim petik percontohan budidaya bunga krisan kali ini, Bupati Bojonegoro Anna Mu’awanah hadir langsung di lokasi untuk turut serta dalam panen petik perdana bunga krisan ini Kamis (26/08/2021).

Bupati Anna Mu’awanah mengungkapkan, program percontohan budidaya bunga krisan yang berada di Desa Klino ini harus tetap terus dikembangkan. Menruut dia, hal ini adalah potensi yang sungguh luar biasa.

Bukan hanya budidaya bunga krisan saja, namun lebah madu dan bunga mawar sangat mungkin untuk bisa dikembangkan terutama di daerah kawasan-kawasan hutan.

Bupati minya green house tempat pengembangan bunga krisan ini bisa diperluas lagi menjadi wisata alternatif, serta dapat menyuplai pelaku-pelaku usaha floorist yang ada di Bojonegoro.

Sehingga tidak perlu mendatangkan bahan baku dari luar. Dukungan sarana dan prasarana juga menjadi hal penting, serta aneka tanaman pelengkap yang lain seperti buah-buahan dsb, sehingga menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan.

Dalam upaya dukungan infrastruktur pun, bupati wanita pertama di Bojonegoro ini telah melakukan langkah-langkah komunikasi serta koordinasi dengan beberapa pihak. Di antaranya dengan BBPJN (Balai Besar Pelaksaan Jalan Jawa Timur-Bali) serta Bupati Madiun untuk membangun kawasan agar segera dibukanya akses jalan tol dari Saradan menuju Klino. Sehingga  nantinya Kecamatan Sekar akan menjadi kawasan baru di wilayah Bojonegoro Selatan

‘’Semoga segera bisa terwujud,’’ tutur Bupati.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *