Kurban di Kampung Miliader Tuban ; Panitia Kewalahan Hewan Kurban Dilempar ke Kampung Lain

oleh -
HEWAN KURBAN : Kurban di Kampung Miliader Menyembelih Ratusan Ternak

TUBAN

Penulis : M.Rizqi

Link Banner

Lenterakata.com – Apa kabar Kampung Miliader di Tuban dalam perayaan Iduladha 1442 H / 2021 Masehi ini ? Tentu sangat berbeda. Dipastikan warga dua desa, yakni Desa Sumurgeneng dan Wadung Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Jawa Timur yang sebagian warganya menjadi miliader dadakan bakal berlimpah daging kurban.

Betapa tidak, sesuai catatan, di dua kampung ini, ada 99 ekor sapi dan puluhan kambing yang akan dijadikan hewan kurban. Sehingga, membuat panitia penyembelihan dan pembagian hewan kurban di dua kampung itu kewalahan. Sebagian hewan kurban dilempar ke kampung lain, bahkan di luar kecamatan.

Di Desa Wadung misalnya, dipastikan ada puluhan ekor sapi dan kambing yang bakal disembelih sebagai hewan kurban. Tentu saja, panitia kurban desa setempat tak mampu mengelola semuanya.

“Tahun ini Desa Wadung ada 32 ekor sapi dan 30 ekor kambing yang dijadikan hewan kurban,’’ ujar Kepala Desa Wadung, Sasmito Senin (19/7/2021).

Hewan kurban ini, disalurkan melalui Masjid Wadung ada 24 ekor sapi dan 20 kambing yang dikurbankan. Sedangkan di Masjid Ringin ada 8 ekor sapi  dan 10 ekor kambing.

‘’Sesuai laporan seperti itu, coba konfirmasi lagi ke panitia di masjid-masjid itu,’’ katanya.

Sementara Kades Sumurgeneng  Gihanto belum bisa menyampaikan jumlah hewan yang bakal disembelih di desanya. Menurut dia, data ada di panitia kurban di masjid atau musala masing-masing.

“Terkait kurban sudah diurusi takmir,” katanya.

Namun, berdasarkan hasil rapat internal panitia kurban Masjid Al Huda Desa Sumurgeneng tahun 2021, sementara ada 67 ekor sapi dan 6 ekor kambing yang masuk data untuk dikurbankan.

Karena itu, disepakati hewan kurban dari warga di kampung miliarder Sumurgeneng tersebut tidak hanya disembelih di dalam desa. Namun, juga akan disalurkan ke berbagai desa dan  masjid maupun musala lainnya.

Ada 24 lokasi yang akan menerima distribusi hewan kurban dari Desa Sumurgeneng ini. Mulai Masjid Karangrejo Desa Rawasan, Masjid Mlangwe Desa Mentoso, Masjid Plaosan Desa Tasikharjo, Masjid Attqwa Desa Temaji, Masjid Dermo Desa Tasikharjo dan Masjid Pereng Desa Purworejo semua di Kecamatan Jenu.

Kemudian Masjid Gunung Kalak Wilis dan Masjid Suwalan Desa Suwalan, Masjid Banaran, Masjid Besar Beji Desa Beji, dan Masjid Jenggolo Desa Jenggolo. Lalu  Masjid Astana Jenu, Masjid Kaliuntu serta Masjid Meduran Desa Beji juga di Kecamatan Jenu.

Selain itu juga disalurkan ke Masjid Pomahan, Masjid Waringgolo, Masjid Sugihan Kecamatan Merakurak, Masjid Tobo Kecamatan Merakurak, Masjid Jabung Sugihwaras Kecamatan Jenu, Masjid Prunggahan Kulon Kecamatan Semanding, Masjid Kajar Sokogrenjeng Kecamatan Kenduruan.

Bahkan ada yang ke Masjid Karanganyar, Masjid Merkawang Kecamatan Tambakboyo, Masjid Karangdowo, Masjid Soko Sekardadi Kecamatan Jeny, Masjid Sumurwaru Remen Kecamatan jenu, Masjid Tuwiri Wetan Kecamatan Merakurak dan Pondok Pesantren Sarang, Rembang, Jawa Tengah dan di kantor kecamatan.

Bila ditotal seluruh hewan kurban di Desa Sumurgeneng dan Wadung Jenu, sebanyak 99 ekor sapi dan 36 ekor kambing. Tahun lalu, jumlah hewan kurban tak sebanyak ini.

Sekadar diketahui, sebutan kampung miliader mulai viral setelah dua video belasan mobil baru didatangkan di kampung ini pada tanggal 14 Februari 2021 lalu. Saat itu, ada 17 unit mobil gres yang datang bersamaan. Bahkan, sampai ada pengawalan dari polisi. Ternyata ada 176 unit mobil baru yang dibeli oleh warga Desa Sumurgeneng ini kala itu.

Warga yang mendadak menjadi miliader tersebut  setelah menjual lahannya untuk kepentingan proyek Kilang Tuban Pertamina kerjasama dengan Rosneft Rusia. Kilang minyak GRR yang ditargetkan beroperasi pada 2024 memiliki luas mencapai 1.050 hektar dengan rincian 821 hektar lahan darat, sedangkan sisanya lahan reklamasi laut.

Untuk kebutuhan lahan darat, tersebar di Desa Kaliuntu 6 bidang, 562 bidang di Wadung, 566 bidang di Sumurgeneng, Perhutani 1 bidang, dan di KLHK 1 bidang.

Pertamina menyebut, proyek grass root refinery Tuban akan onstream pada 2026 dengan nilai investasi Rp225 triliun. Setelah mulai beroperasi, Kilang Tuban akan meningkatkan ketahanan produksi minyak mentah dengan produk olahan bensin, solar, dan avtur. Selain itu akan memperkuat industri petrokimia.

Ada banyak kisah di desa-desa yang masuk ring satu pembangunan. Selain kisah bahagia warga yang mendadak miliader setelah menerima ganti untung atas pembebasan lahannya, ada juga kisah sedih.

Sebab, ada kampung yang akan hilang. Seluruh penduduknya akan direlokasi ke tempat lain, keluar dari kampung kelahirannya. Dan tentu saja akan berpisah dengan sanak kerabatnya. Karena itu, masih banyak warga yang merasa enggan, bahkan tidak rela pindah.

Namun, terpaksa harus pindah suatu saat nanti. Ini pula kenapa sejak awal warga menolak proyek masuk, bahkan demo berkali-kali, menolak tanahnya dibebaskan. Namun, konsinyasi dilakukan bagi warga yang menolak. Menolak atau menerima toh lahan mereka tetap akan dibebaskan, dan warga harus menyingkir.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *