Orientasi Pelopor Penguatan Moderasi Beragama Dimungkinkan Berlanjut

oleh -
SIMBOLIS : Meilia Wang Peserta Orientais dari Agama Khonghucu saat Menerima Sertifikat secara Simblois

TUBAN

Penulis : M. Rizqi

Link Banner

Lenterakata.com – Orientasi Pelopor Penguatan Moderasi Beragama yang digelar Kanwil Kemenag Jawa Timur di Kabupaten Tuban memungkinkan untuk berlanjut. Bahkan, setelah orientasi diharapkan ada tindaklanjut berupa training of trainer (TOT).

Ketua Tim KUB dan TLHP Kanwil Kemenag Jatim Ahmad Candra menjelaskan, kegiatan yang dilaksanakan selama empat hari dan diikuti 27 peserta lintas lembaga dan agama itu sudah selesai dengan capaian output sesuai ekspetasi.

Dia mengucapkan terimakasih kepada tim panitia dari Kabupaten Tuban yang tanpa mengenal lelah mulai awal kegiatan sampai dengan berakhirnya kegiatan tetap bertugas. Begitu juga kepada tim Instruktur Nasional dan Tim Fasilitator dari Pokja Kemenag RI yang telah membimbing seluruh peserta.

‘’Mudah-mudahan ke depan acara seperti ini akan kami tingkatkan dari orientasi ke TOT, tentunya pesertanya insyaallah akan kami ambilkan di antaranya dari peserta yang telah mengikuti sosialisasi dan orientasi yang terstandart seperti kegiatan yang telah dilaksanakan ini,’’ ujarnya.

Kegiatan ini, lanjut Candra, menunjukkan keseriusan pemerintah untuk terus menjaga kerukunan umat beragama guna mewujudkan keamanan bagi seluruh masyarakat.

“Berdasarkan data yang dirilis oleh Pusaka Kemenag Super App, Indeks KUB Jatim pada tahun 2023 mencapai 77,55,” terangnya.

Catatan tersebut menempatkan Jatim peringkat 12 se-Indonesia dan berhasil melampaui rata-rata nasional tahun 2023 yaitu sebesar 76,02.

“Ada tiga dimensi yang dipotret dalam penilaian indeks kerukunan umat beragama yaitu toleransi, kesetaraan, dan kerja sama,” imbuh pria dengan jabatan fungsional perencana ini.

Sementara, seluruh peserta kegiatan ini menyatakan puas dengan orientasi yang telah mereka jalani. Hal itu disampaikan oleh beberapa peserta saat mengikuti penutupan acara.

Salah satu peserta adalah Ketua PCNU Kabupaten Tuban KH. Damanhuri. Dia mengatakan sangat mengapresiasi dan sangat puas.

“Banyak ilmu baru yang kami dapatkan, terutama saling mengenal satu dengan lainnya, untuk itu terus lakukan ta’aruf untuk saling mengenal maka akan membuka wawasan kita,” katanya.

Menurutnya moderasi adalah sesuatu yang haq, kalau tidak dipupuk akan menghilang. “Semoga kita bersama bisa menjalankan kerukunan di kabupaten Tuban,” lanjut pria jebolan SMAN 1 Tuban ini.

Hal yang sama disampaikan Sri Yanuarsih, utusan dari agama Hindu. Ia mengucapkan terimakasih kepada narasumber, fasilitator dan panitia baik dari Kanwil Kemenag Jatim maupun dari Kemenag Tuban.

“Saya merasa baru sebentar, namun ilmu yang disampaikan sangatlah banyak, akan kami lanjutkan ilmu ini kepada saudara kami sesama agama Hindu, selain itu panitia sudah mencukupi semua kebutuhan kami selama empat hari dengan sangat baik, makan, minum, akomodasi, bahkan kami diberikan uang saku dan uang transport,” urainya.

Mewakili Plt Kakankemenag Tuban, Kasi Pendidikan Madrasah Umi Kulsum saat menutup acara mengucapkan terimakasih kepada semua yang hadir untuk terus menyebarkan Islam yang rahmatan lilalamiin.

Ia melanjutkan, program penguatan moderasi beragama masuk dalam Renstra Kementerian Agama tahun 2020/2024 dan juga merupakan salah satu dari 7 program prioritas Kementerian Agama. Harapannya kegiatan ini menjadi perekat antar umat beragama dan intern umat beragama di Kabupaten Tuban.

“Terus jaga dan kembangkan 4 pilar  moderasi beragama yakni komitmen kebangsaan toleransi,

anti kekerasan dan adaptip terhadap budaya lokal (penghargaan terhadap tradisi),” pesan dia.

Sedang Ketua Panitia Laidia Maryati menjelaskan, acara penutupan diawali dengan doa bersama lintas agama, yakni dari agama Islam diwakili oleh Ketua PD Muhammadiyah Kabupaten Tuban KH. Masrukhin. Kemudian dari agama Kristen oleh pendeta Slamet dan dari agama Hindu oleh I Wayan Letreng.

“Para peserta dinyatakan lulus semua dan diberikan sertifikat, secara simbolis diwakili oleh perwakilan agama Khonghucu Meilia Wang dan dari agama Islam dari perwakilan media Sri Wiyono,” ungkapnya Jumat (26/01/2024).

Sebagai informasi, materi yang disampaikan antara lain Sketsa Kehidupan Beragama di Indonesia, Teologi Perspektif Moderasi Beragama, Nilai-Nilai Universal Agama, hingga Membangun Gerakan dengan Kepeloporan.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *