SBI Latih Relawan Tanggap Bencana untuk Tim Siaga Bencana Desa Ring Satu

oleh -
PADAMKAN API : Memadamkan Api Salah Satu Materi yang Diajarkan dalam Pelatihan

TUBAN

Penulis : M. Rizqi

Link Banner

Lenterakata.com – PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SBI) Pabrik Tuban, salah satu unit usaha PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) melatih Tim Siaga Bencana untuk tanggap darurat penanganan kebakaran dan pertolongan pertama penyelamatan korban di pemukiman padat penduduk.

Tim Siaga menjalani pelatihan di Kantor SBI Kamis, 12 Oktober 2022 dengan jumlah peserta 30 orang yang berasal dari desa sekitar Pabrik Tuban, yaitu Desa Merkawang, Sawir, Glondonggede, Karangasem, Mliwang, Kedungrejo.

Peserta dilatih untuk memadamkan api dengan menggunakan fire blanket dan alat pemadam api ringan (APAR). Selain penanganan darurat kebakaran, SBI juga memberikan materi pelatihan Pertolongan Pertama (PP) dan Resusitasi Jantung Paru (RJP) agar peserta mampu menangani dan memberikan pertolongan bagi warga yang menjadi korban bencana.

PETOLONGAN PERTAMA : Korban Bencana Butuh Pertolongan Pertama. Begitu Materi dalam Diklat yang Diajarkan SBI

Endang, salah satu peserta pelatihan dari Desa Sawir saat mengikuti praktek simulasi mengatakan, sebagian besar pemukiman di wilayah Ring 1 termasuk dalam katagori padat penduduk, dan potensi kebakaran yang harus diwaspadai, hal ini bisa terjadi kapan saja. ‘’Pelatihan ini sangat besar manfaatnya bagi warga untuk meningkatkan kesadaran, kesiapsiagaan dan kemampuan menangani bencana,” ujarnya.

Sementara, GA & Community Relations Manager, Trayudi Darma menyampaikan bahwa penanganan bencana yang baik adalah hal yang bisa dilatih untuk meminimalisir korban maupun kerugian materi.

“Pelatihan ini merupakan kesempatan yang baik untuk memberikan pemahaman dan kesadaran warga agar waspada dan tanggap terhadap kerawanan bencana yang bisa terjadi di lingkungan yang padat penduduk seperti di Desa Ring 1. Hal ini adalah bentuk kepedulian SBI dalam membantu mempersiapkan tenaga terampil saat terjadi bencana di desa masing-masing,” kata Trayudi.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *