Semen Indonesia Gunakan Sistem Alur untuk Reklamasi

oleh -
KUNJUNGI LOKASI : Tim Reklamasi Semen Indonesia dan Unirow Melihat Lokasi yang Akan Direklamasi

TUBAN

Penulis : M. Rizqi

Link Banner

Lenterakata.com – Inovasi cara reklamasi di lahan bekas tambang milik PT Semen Indonesia (Persero) Tbk terus dilakukan. Kurang maksimal dan boros biaya menggunakan sistem reklamasi konvesional, perusahaan ini mulai menerapkan sistem alur.

Inovasi sistem reklamasi itu dengan menggandeng perguruan tinggi lokal, Universitas PGRI Ronggolawe (Unirow) Tuban. Perguruan tinggi ini akan melakukan kajian dan penelitian terkait reklamasi lahan bekas tambang tersebut.

“Kita bareng dengan Unirow Tuban untuk melakukan kajian dan penelitian dalam inovasi reklamsi lahan bahan bekas tambang batu kapur,” ujar Manager of Land Reclamation Semen Indonesia, Joko Purnomo.

Joko mengatakan, yang melatarbelakangi inovasi reklamasi ini adalah keterbatasan top soil atau tanah pucuk di area tambang batu kapur yang ditambang. Metode teknis reklamasi yang biasa sudah dilakukan Semen Indonesia dengan melakukan penebaran tanah pucuk atau top soil dengan ketebalan 30 cm.

“Metode ini membutuhkan volume top soil yang banyak dan biaya yang besar,” ungkapnya.

Unirow bersama tim reklamasi Semen Indonesia Pabrik Tuban, lanjutnya, akan melakukan inovasi reklamasi sistemalur. Selain itu, juga melakukan kajian dan penelitian yang komprehensif terkait efektifitas dan efisiensi teknis reklamasi sistem alur ini di lahan pascatambang batu kapur Semen Indonesia.

Inovasi teknis reklamasi sistem alur ini dengan membuat lubang tanam berbentuk alur memanjang seperti parit dengan dimensi tertentu. Diharapkan sistem alur akan menghemat top soil.

‘’Penghematan sampai 70 persen dibanding  metode konvensional, tanpa mengurangi tingkat keberhasilan reklamasi,” terangnya.

Eko mengatakan, visi Semen Indonesia sebagai pioneer dalam melakukan teknis reklamasi sistem alur ini. Dan dapat menjadi best practice bagi pelaku usaha pertambangan di Indonesia khususnya di bidang pertambangan batu kapur. Karena bisa menjawab tantangan keterbatasan top soil dan  solusi efisiensi biaya reklamasi.

“Semoga apa yang kita lakukan bersama akademisi ini dapat membuat Semen Indonesia jauh lebih baik lagi dalam mengelola lahan pascatambang, dan itu komitmen kami,” tandasnya.

Sementara Rektor Unirow Tuban, Prof. Dr. Supriana Dian Nurtjahyani, M.Kes mengatakan, pihaknya telah bekerjasama dengan Semen Indonesia sejak 2018 lalu. Berbagai kegiatan dilaksanakan perguruan tinggi terbesar di Tuban bersama dengan perusahaan semen milik negara tersebut.

“Kita pernah melakukan pembuatan pupuk organik, melakukan analisis unsur hara dan top soil yang ada di lokasi pascatambang. Analisis vegetasi tanaman, dan berbagai program lainnya,’’ jelas profesor bdiang mikrobiologi tersebut.

Untuk tahun ini, lanjut Dian, sapaan akrabnya, Unirow melakukan penelitian dan observasi pada lahan batu kapur pascatambang Semen Indonesia seluas kurang lebih 8 hektare. Pada lahan tersebut akan dilakukan reklamasi dengan sistem alur dengan tanaman pohon jati dan rimba campuran.

“Kegiatan ini kita lakukan untuk inovasi cara yang paling efektif dalam reklamasi lahan pascatambang batukapur. Selain itu, juga sebagai media pembelajaran bagi para mahasiswa,” katanya.(wie)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *