BLORA
Penulis : Supriyanto
Lenterakata.com – Simulasi pemungutan suara menjelang Pemilu 2024 di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 12 Desa Banjarejo, Kabupaten Blora, menjadi sorotan setelah Wiji Lestari, seorang wanita difabel, sukses menyelesaikan proses pencoblosan tanpa kesulitan berarti.
Pada hari Rabu (27/12), Wiji Lestari tiba di TPS dengan menggunakan kursi roda, didampingi oleh petugas dari Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS). Meskipun mengalami disabilitas, Wiji dengan luar biasa lancar menyerahkan surat undangan dan KTP, serta mengikuti simulasi pencoblosan di bilik suara.
“Lancar dan aman. Hanya saja membingungkan kok tidak ada gambar partainya,” ujarnya dengan tulus.
Proses pencoblosan Wiji berjalan dengan cepat, hanya membutuhkan sekitar 10 menit, dan petugas dengan ramah membantu menurunkan kotak suara untuk mempermudah pengisian surat suara. “Petugas-petugasnya baik-baik semua. Menolong semua,” tambah Wiji.
Ketua KPU Blora, Widi Nurintan Edy Kurnianto, menjelaskan bahwa simulasi ini dilakukan untuk memastikan estimasi waktu penghitungan surat suara hingga selesai, menghindari kelelahan petugas selama Pemilu. Widi berharap simulasi ini akan meningkatkan partisipasi masyarakat di Pemilu mendatang.
Saat ditanya tentang aksesibilitas untuk penyandang disabilitas, Widi menekankan perlunya akses yang memadai di setiap TPS.
“Tidak ada yang dikhususkan. Yang pasti di setiap TPS diusahakan ada akses, agar jalan untuk pemilih yang disabilitas itu tidak terganggu, artinya ada akses masuk untuk kursi roda,” ungkapnya.
Dalam menghadapi Pemilu 2024, KPU Blora melibatkan berbagai pihak termasuk PPS, KPPS, linmas, dan saksi parpol. Dengan semangat tinggi, Widi menyatakan bahwa hingga saat ini tidak ada kendala yang dihadapi selama simulasi. KPU Blora menargetkan partisipasi pemilih di atas 80 persen, dan simulasi ini diharapkan menjadi langkah positif menuju tujuan tersebut.(*)
