Pertumbuhan Ekonomi di Tuban Turun 0,83 Persen

oleh -
RAKOR : Pemkab Tuban Ikut Rakor Bersama Presiden Joko Widodo yang Di antaranya Membahas Inflasi

TUBAN

Penulis : M.Rizqi

Link Banner

Lenterakata.com – Pandemi Covid-19 yang berjalan hampir dua tahun membuat pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Tuban melambat. Bahkan, data menyebut pertumbuhan ekonomi turun 0,83 persen.

Salah satu penyebabnya adalah sektor industri dan pengolahan yang menjadi penyumbang PDRB terbesar di Kabupaten Tuban ikut turun.

“Akan kita kaji lebih lanjut sehingga diketahui seluruh faktor yang mempengaruhi inflasi dan pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Tuban,” ujar Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky, SE., usai mengikuti Rakornas Pengendalian Inflasi secara virtual yang dipimpin Presiden RI, Ir. Joko Widodo, Rabu (25/08/2021) di ruang Dandang Wacana Setda Tuban.

Meski demikian, lanjutnya, patut disyukuri pada sektor pertanian, peternakan, dan perikanan relatif stabil dan tidak begitu terpengaruh pandemi.

Melihat kondisi tersebut, Mas Bupati, panggilan akrabnya, menekankan akan mengoptimalkan sektor pangan tersebut. Hasil pertanian akan disimpan di resi gudang untuk menjaga ketersediaannya. Pemkab Tuban juga akan melakukan pengawasan dan penentuan harga komoditi pangan di pasar.

“Akan dilakukan juga operasi pasar dan menentukan standar harga di pasar,” jelasnya.

Mas Lindra akan memaksimalkan hasil produksi dari dalam Kabupaten Tuban. Komoditi pangan lokal akan lebih diprioritaskan diserap sebelum nantinya menerima suplier dari luar kabupaten.

Terkait inflasi, pria yang masih lajang itu berkomitmen akan berusaha menekan inflasi yang terjadi pada masa pandemi Covid-19. Dia mengungkapkan, inflasi yang terjadi di Kabupaten Tuban masih tergolong tinggi. Kondisi tersebut disebabkan harga sejumlah barang dan bahan pokok terbilang tinggi.

“Karenanya Pemkab Tuban akan berupaya menekan Standar Satuan Harga (SSH) dan Indeks Harga Konsumen,” ungkapnya.

Pemkab Tuban juga akan mengatur komoditi pangan yang beredar di pasar di Kabupaten Tuban. Di antaranya dengan mengatur kestabilan harga, dengan mengatur arus penawaran dan permintaan (supply and demand).

Hal ini dilakukan, agar tidak terjadi lonjakan harga maupun penurunan harga yang drastis ketika terjadi panen maupun saat kelangkaan barang.

Sekadar diketahui, rakor tersebut juga diikuti Wakil Bupati Tuban, H. Riyadi, SH., Sekda Tuban, Dr. Ir. Budi Wiyana, M.Si beserta sejumlah pimpinan OPD, perwakilan Bulog dan Perbankan di Kabupaten Tuban.(*)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *