Tuban Punya Kampung Batik Ramah Lingkungan

oleh -
BORONG BATIK : Bupati Tuban Fathul Huda didampingi Nana Mintarti dri Baznas Pusat Melihat Hasil Batk Ramah Lingkungan. Bupati Juga Memborong Batik Tersebut untuk Tamu

TUBAN

Penulis: M. Rizqi

Link Banner

Lenterakata.com – Kabupaten Tuban punya kampung batik ramah lingkungan. Lokasinya di Desa Sumurgung, Kecamatan Tuban. Batik yang dikembang di desa ini menggunakan bahan alam dan ramah lingkungan.

Desa Sumurgung mempunyai 400 an perajin batik yang dikelola secara tradisional. Sebelumnya, pembatik di desa ini banyak menggunakan pewarna sintetis yang bisa mencemari lingkungan jika limbahnya dibuang sembarangan.

‘’Sekarang lebih ramah lingkungan, bahkan limbahnya bisa jadikan pupuk tanaman karena bahan yang digunakan dari bahan alam,’’ ujar Nana Mintarti Perwakilan dari Baznas Pusat saat di Tuban Kamis (24/10/2019).

Nana datang untuk menghadiri launching Eco Fashion Community atau komunitas penggemar busana ranah lingkungan. Launching yang juga dihadiri Putri Remaja Indonesia 2019 Jihan Ade Riani Junior itu digelar di kantor desa setempat.

‘’Kampung batik ini binaan dari Baznas pusat. Kelompok yang kita bina adalah Puri Berdikari Batik,’’ tambah Nana.

Dia menyebut, Baznas akan mendampingi dan memberi bantuan anggota kelompok tersebut. Dimulai 2018 lalu saat tim Baznas turun untuk survey di lokasi. Survei dilakukan untuk menentukan apakah desa tersebut layak diangkat atau tidak. Karena punya potensi dikembangkan, Sumurgung ditetapkan sebagai titik program.

‘’Baznas punya program rumah batik dan tenun. Di Indonesia ada 3, yakni di Tuban, Ende NTT dan Bogor. Tidak sembarangan kami menentukan titik program ini,’’ jelasnya.

Kampung batik itu akan didampingi dan dibantu maksimal selama tiga tahun. Selain bantuan alat batik dan bahannya, juga dibantu manajemen, branding dan pemasaran. Sehingga program itu bermanfaat memberdayakan masyarakat.

‘’Selama tiga tahun target kami mereka sudah mandiri secara penuh. Sehingga kelak berubah dari penerima zakat menjadi pemberi zakat,’’ katanya.

Sementara, Ketua Baznas Tuban Siti Syarofah menambahkan, di Kampung Batik itu,Baznas Tuban juga berperan mendukung program. Yakni mendampingi dan memberikan suntikan keagamaan. Minimal setiap bulan digelar pengajian yang difasilitasi Baznas Tuban.

‘’Sehingga, bukan hanya pemberdayaan ekonominya yang ditata. Mental dan spiritualnya juga ditata. Itu juga menjadi salah satu bagian dari tugas Baznas,’’ tandasnya.

Acara juga dihadiri Ketua Baznas Jawa Timur KH Abdussalam Nawawi dan Bupati Tuban Fathul Huda. Bupati dan tamu undangan sempat meninjau dan menanam tanaman bahan pewarna alami di kebun tanaman pewarna alami milik kelompok Putri Berdikari Batik. Dari bahan-bahan alam yang ditanam sendiri itu, bahan batik di antaranya diambil. (wie)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *