TUBAN
Penulis : M.Rizqi
Lenterakata.com – Sesuai data dari Perhutani KPH Tuban, saat inidi Kabupaten Tuban terdapat sedikitnya 1.400 hektare lahan kritis. Lahan ini sudah lama gundul dan tanpa penghijauan. Jika tidak segera ditangani bisa menimpulkan dampak buruk bagi lingkungan dan warga.
Karena itu, Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky, SE giat menanam pohon. Salah satunya yang dilakukan dalam Penghijauan Tahap III Kawasan Hutan Lindung Kalipang, Dusun Selang Desa Jadi, Kecamatan Semanding Kabupaten Tuban.
Hadir dalam kegiatan tersebut Dandim 0811 Tuban Letkol Inf. Syuhada Erwin, Wakil Ketua DPRD Tuban Subiantoro, Sekda Tuban Budi Wiyana, Kepala Dinas DLH dan Perhubungan Bambang Irawan, ADM Perhutani Tuban Miswanto, serta Ketua Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Tuban Kacuk Karsono.
Mas Bupati mengatakan, penghijauan merupakan langkah yang sangat baik dan harus diperluas di seluruh lahan kritis. Apalagi, restorasi hutan dan penghijauan lahan kritis masuk dalam fokus program Pemkab Tuban saat ini.
Untuk itu, dia sangat mengapresiasi Pramuka Kwarcab Tuban yang dapat menggerakkan ratusan anggota Pramuka Siaga, Penggalang, Penegak hingga Pandega untuk bersama menanam pohon.
“Saya sangat kagum dan bangga. Saya harap kegiatan ini bisa di contoh yang lain. Kita menanam serentak untuk menghijaukan hutan kita kembali,” ujarnya.
Penghijauan yang gencar dilakukan di Kabupaten Tuban untuk menjaga mata air dan kualitas oksigen. Selain itu, juga memberikan dampak ekonomi bagi warga sekitar. Sebab pohon yang ditanam merupakan tanaman produktif seperti kelengkeng, alpukat dan nangka.
Sebab, itu, Mas Bupati meminta komitmen masyarakat untuk ikut menjaga pohon yang ditanam agar tumbuh dengan baik. Komitmen itu penting, sebab yang terjadi saat ini banyak masyarakat yang tidak ikut menjaga pohon yang ditanam.
“Jangan sampai usai kita tanam tapi beberapa bulan sudah hilang. Saya meminta komitmen dari bapak ibuk sekalian untuk menjaga pohon ini sampai besar sehingga bisa memberikan manfaat tidak hanya untuk kita, tapi hingga cucu cicit panjenengan nanti, boleh menanam polowijo akan tetapi tanaman inti jangan dipotong,” lanjutnya.
Peran serta masyarakat dalam menjaga pohon yang ditanam, kata dia, menjadi kunci keberhasilan program penghijauan yang dilakukan. Apalagi saat ini Pemkab Tuban juga tenga fokus dalam penanganan banjir.
Untuk itu, ia meminta masyarakat harus sepakat menjaga agar tanaman tumbuh dengan baik, sehingga bisa menjadi pelindung dari kekeringan sebab telah tersedia sumber air, dan memberikan kualitas udara yang baik untuk generasi penerus.
“Meskipun normalisasi kali dilakukan, pintu air bengawan solo telah dibuka, akan tetapi jika akar masalahnya adalah hutan gundul, maka akan sia-sia,” katanya.
Sementara Ketua Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Tuban Kacuk Karsono mengungkapkan, sesuai program yang dilakukan oleh Pemkab Tuban yaitu reboisasi lahan dengan tanaman produktif, Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Kabupaten Tuban telah menanam pohon di beberapa titik.
Tanam pohon tersebut merupakan inisiasi dari Pramuka Kwarcab Tuban yang bekerjasama dengan Pemkab Tuban juga Perhutani sebagai upaya pelestarian sumber mata air di desa Jadi Kecamatan Semanding.
“Tak kurang 9 hektar luas lahan yang ditanami, dengan jumah 3000 pohon produktif,” jelasnya.
Sedang ADM Perhutani KPH Tuban Miswanto mengatakan, kerjasama antara Perhutani dengan Pemkab Tuban akan terus berjalan dalam rangka penyelamatan hutan dan lahan kritis milik perhutani.
Menurutnya, sudah menjadi tugas Perhutani untuk menghijaukan wilayah hutan. Untuk itu, dukungan pemerintah daerah sangat kami butuhkan.
“Karena ini bukan hanya tentang kita tetapi juga generasi penerus yang harus memiliki hutan yang lebih baik dan sumber mata air yang lebih banyak,” katanya.
Miswanto mengungkapkan, setidaknya terdapat 1.400 hektar luas lahan kritis di wilayah Kabupaten Tuban. Pihaknya memproyeksikan penanaman dilakukan di seluruh wilayah tersebut.
“Lahan seluas 1.200 hektar akan kita tanami kembali dengan 2,7 juta pohon berbagai jenis,” ungkapnya.(*)