16 Warga Binaan Rutan Blora Dilatih Membatik

oleh -
SIMBLOLIS : Warga Binaan Secara Simbolis Menerima Tanda Peserta Pelatihan

BLORA

Penulis : Ghina

Link Banner

Lenterakata.com – Sebanyak 16 warga binaan Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas II B Kabupaten Blora mengikuti pelatihan membatik. Pelatihan diberikan Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Balai Latihan Kerja (BLK) Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Dinperinnaker) Kabupaten Blora.

Pelatihan membatik dilaksanakan di ruang pertemuan setempat selama 25 hari dipandu instruktur batik yang berpengalaman. Acara dibuka oleh Pejabat Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinperinnaker Blora, Sudharmono, Selasa (25/5/2021).

“Kami minta pelatihan ini bisa diikuti dengan baik dan tetap menerapkan protokol kesehatan. InsyaAllah, mudah-mudahan setelah keluar dari sini bisa menjadi manusia yang sangat berguna bagi masyarakat, bisa mengembangkan batik, hasil dari pelatihan yang disampaikan instruktur dari BLK Blora,” ucapnya.

Secara simbolis, pelatihan ditandai dengan penyerahan seragam kepada peserta oleh Kepala Rutan Kelas II B Blora, Dedi Cahyadi bersama Plt Kepala Dinperinnaker Blora, Sudharmono, dan Kepala UPTD BLK Blora Amik Kristanti.

Amik Kristanti menjelaskan, kegiatan dilaksanakan berasal dari dana cukai, dari APBD Kabupaten Blora 2021. BLK Blora mendapatkan sembilan kegiatan, di antaranya adalah batik.

“Sudah ada program yang dijalankan, masih ada tujuh yang belum terlaksana. Tempatnya, kita masih mencari-cari kira-kira mana yang tepat. Tapi yang jelas satu kegiatan bordir, besok Kamis (26/5/2021) dilaksanakan di BLK untuk masyarakat difabel,” jelasnya.

Sedangkan pelatihan batik bagi warga binaan Rutan Kelas II B Blora berupa batik  tulis dan cap.

“Pesertanya 16 orang. Tujuannya, setelah mereka menjalani sebagai warga binaan Rutan Kelas II B Blora, setelah keluar bisa mandiri. Kegiatannya bisa digunakan untuk mata pencaharian,” katanya.

Di kesempatan yang sama, Kepala Rutan Kelas II B Blora, Dedi Cahyadi, mengungkapkan pihaknya merasa terbantu sekali dengan program itu, karen di masa pandemi kegiatan seperti itu sangat jarang sekali.

“Jadi luar biasa program dari BLK Blora. Hari ini ada 16 warga binaan yang didampingi pelatihan memebatik selama 25 hari. Mudah-mudahan bisa mendapatkan hasil yang bagus dan bisa bermanfaat ketika nanti mereka sudah bebas dari Rutan Blora,” kata Dedi Cahyadi.

Pelatihan batik, kata dia, baru kali ini dilaksanakan, namun di tahun sebelumnya BLK Blora telah menyelenggarakan pelatihan bengkel.

Ia menyebut, selain pelatihan batik, di internal Rutan Kelas II B Blora, pihaknya melakukan pelatihan pembuatan meja dan kursi dari bahan akar kayu jati, kemudian kegiatan perikanan seperti lele dan nila.

“Untuk penjualan, masih di internal. Karena masih sedikit jumlah. Kalau ada keluarga dan masyarakat, juga petugas bisa kita kelola,” kata dia.

Sedangkan untuk pemasaran produk akar kayu jati, kata dia, ada beberapa perusahaan dan PT yang mencoba menawarkan kerjasama, tetapi mencari mereka yang punya kemampuan, hal itu dikarenakan akar kayu jati tidak semudah yang kita bayangkan.

“Selain keahlian khusus, juga turun-temurun, seperti di Jepara. Jadi dilatih pun kalau gak punya seni dalam melukis ataupun membuat ukiran di patung itu, juga kesulitan,” kata dia.

Rutan Kelas II B Blora, menurut Dedi, dihuni sebanyak 130 warga binaan.[*]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *