DPRD Curigai Data Kasus Covid-19 Disembunyikan

oleh -
CURIGA : Ketua Fraksi PKB DPRD Tuban Fahmi Fikroni Curiga Data Covid-19 Disembunyikan

TUBAN

Penulis : M. Rizqi

Link Banner

Lenterakata.com – Data kasus Covid-19 di Kabupaten Tuban yang disebar di publik dicurigai tidak menunjukkan kondisi yang sebenarnya. Sebab, di masyarakat banyak kasus warga terpapar, bahkan meninggal dunia, namun dalam laporan yang dirilis, data kasusnya masih landai-landai saja.

Karena itu, Dinas Kesehatan (Dinkes) selaku Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang bertugas mencatat naik turunnya kasus diduga melakukan permainan dengan membuat laporan fiktif angka corona.

Dugaan itu disampaikan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Tuban Fahmi Fikroni. Jika benar manipulasi itu dilakukan, anggota dewan dari PKB ini sangat menyayangkan hal itu.

“Di masyarakat, lonjakan covid di Tuban yang luar biasa, akan tetapi Dinas Kesehatan tidak melaporkan secara riil. Ini adalah pembohongan publik, yang hanya menyenangkan hati atasan akan tetepi sangat merugikan masyarakat,’’ ujarnya.

Ketua Fraksi PKB ini menyebut, dengan laporan fiktif seperti itu, yang seolah-olah kasus covid-19 sedikit, membuat masyarakat menganggap bahwa Tuban masih aman, tidak ada lonjakan covid.

‘’Padahal kenyataannya sebaliknya,” tambahnya.

Pria yang juga sebagai Ketua Komisi 1 DPRD Tuban ini telah melihat riil kondisi di lapangan bahwa Rumah Sakit rujukan corona penuh, ruang isolasi juga penuh dan antrean panjang terjadi untuk masuk di RS.

Realitas tersebut tidak seperti laporan Dinkes, bahwa hanya beberapa yang terkena corona. DPRD mencium ada niat menutup-nutupi oleh Dinkes, dan ingin dilihat bahwa Kabupaten Tuban ada di zona aman dan mengorbankan masyarakat.

Pantauannya hampir tiap hari terjadi orang meninggal dengan perlakuan protokol kesehatan. Hampir di semua kecamatan ada laporan orang meninggal dan dikebumikan oleh petugas berpakaian prokes, termasuk di Kecamatan Jenu.

“Kadang laporannya nihil, satu atau bahkan dua kasus kematian. Ini bahaya karena masyarakat akhirnya tidak waspada dengan covid-19 karena Tuban masih aman,” ungkapnya kesal.

DPRD berharap kepada Dinkes dan RSUD dr. R. Koesma Kabupaten Tuban untuk melaporkan bukti riil dan tidak dibuat-buat datanya. Selain itu, dewan curiga ada maksud tertentu di balik laporan fiktif tersebut misalnya ingin dilihat baik oleh Gubernur maupun Kapolri.

Untuk meluruskan dugaan permainan laporan fiktif lonjakan corona, DPRD akan sidak ke Dinkes atas laporannya yang dinilai tidak jujur. Fraksi PKB DPRD mendesak Dinkes untuk jujur bahwa tsunami corona di Tuban luar biasa.

“Saya ini penyintas covid-19 sehingga tahu bahayanya virus ini bagi orang yang terpapar,” tegas pria yang berangkat dari Dapil Tuban 5 ini.

Kepala Dinkes Tuban, Bambang Priyo Utomo belum bisa dikonfirmasi terkait tudingan tersebut.

Sekadar diketahui, peta sebaran corona yang dirilis Dinkes Tuban pada tanggal 30 Juni 2021 tercatat total akumulasi 4.108 kasus terkonfirmasi positif dengan 15 kasus baru dalam sehari. 3.615 orang telah dinyatakan sembuh, 47 orang masih membutuhkan perawatan, dan 446 orang meninggal dunia.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.