Tanah Bengawan Dibor 44 Meter, Jembatan Senilai Rp88 Miliar itu Segera Diwujudkan

oleh -
UJI TANAH : Tim dari ITS Menguji Kekerasan Tanah di Lokasi Calon Jembatan

TUBAN

Penulis : M.Rizqi

Link Banner

Lenterakata.com – Proses pembangunan jembatan Kanor-Rengel (Ka-Re) segera dimulai. Tahap awal, dilakukan penelitian struktur tanah di Bengawan Solo. Untuk keperluan ini, tanah di dasar bengawan dibor dengan kedalaman 44 meter.

Pengeboran untuk meneliti sampel tanah tersebut dilakukan tim Laboratorium Mekanika Tanah dan Batuan Institut Teknologi 10 November (ITS) Surabaya. Tanah yang dibor di lokasi tiang pancang beton proyek ini. Pekerjaan ini sudah dimulai pekan lalu.

Ada enam titik yang dibor untuk diambil sampel tanahnya. Kemudian dibawa untuk diteliti di laboratorium Surabaya. Uji sampel tanah tersebut bertujuan mengetahui kekuatan dan kedalaman kekerasan tanah.

Dari enam titik, dua di antaranya telah selesai dan diambil sampel tanahnya. Dua titik yang dimaksud rencananya untuk lokasi abutmen dan pile slab. Tepatnya di sisi timur Desa Semambung, Kecamatan Kanor, Kabupaten Bojonegoro. Pengambilan tanah berjenjang tiap lima meter, sampai dengan kedalaman 44 meter.

“Kita sudah menemukan tanah dengan kontur yang sangat keras di kedalaman tersebut,” ujar Harno salah salah satu anggota Tim Teknis Lab Mektan ITS ini.

Pengambilan sampel tanah ini merupakan langkah awal sebelum dilakukan pembuatan tiang pancang dan abutmen jembatan. Tim Lab Mektan ITS telah ditunjuk kontraktor pelaksana proyek jembatan Ka-Re senilai Rp88 miliar lebih itu untuk melakukan penelitian.

“Kita mulai pengambilan tanah yang berada di tengah bengawan. Kedalaman air saat ini empat meter. Doakan tidak ada kendala,” tambahnya.

Di lokasi, ada dua titik pengambilan tanah dengan kedalaman 44 meter yang berada di tengah bengawan, tepatnya di sisi timur dan barat. Sementara, sisi barat Desa Ngadirejo, Kecamatan Rengel, Kabupaten Tuban untuk tapak abutmen dan pile slab juga dua titik, namun belum dilakukan pengambilan tanah.

“Untuk kedalaman air bengawan yang di sisi barat lumayan dalam. Sudah kami ukur tujuh meter kedalamannya. Target kita dua minggu lagi sudah selesai dan hasil uji lab tanah sudah keluar,” terangnya.

Sekadar diketahui, peletakan batu pertama pembangunan jembatan penghubung Bojonegoro dan Tuban di Desa Semambung, Kecamatan Kanor, Bojonegoro telah berlangsung pada Jumat (09/4/2021) lalu.

Pemkab Bojonegoro menganggarkan dana APBD 2021 dengan nilai kontrak yang ditandatangani pada 5 April 2021 sebesar Rp 88,6 miliar untuk jembatan Ka – Re. Tujuan pembangunan jembatan untuk mendukung akses rutinitas masyarakat dan berdampak pada ekonomi, jasa, budaya dan pariwisata sehingga bisa meningkatkan taraf hidup.

Pada tahun 2016 – 2017 sebenarnya sudah akan tercanangkan dengan tiga skema yaitu provinsi, Bojonegoro dan Tuban tapi di tahun 2018 provinsi mundur.

Panjang jembatan Ka-Re direncanakan 210 meter dengan lebar jalur kendaraan tujuh meter dan 2×1 meter untuk trotoarnya. Akan dibangun dengan lima bentang menggunakan rangka baja tipe A.

Panjang bentang satu dari tumpuan ke tempat 20 meter, panjang bentang dua dari tumpuan ke tumpuan 55 meter, panjang bentang tiga 60 meter, panjang bentang empat 55 meter dan bentang lima 20 meter.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *