Temuan DPRD, Ambruknya Gedung Korpri Tuban karena Pengerjaannya Asal-asalan

oleh -
SEGERA PANGGIL PIHAK TERKAIT : Ketua Komisi I DPRD Tuban segera Memanggil Para Pihak Terkait Ambruknya Gedung Korpri

TUBAN

Penulis : M. Rizqi

Link Banner

Lenterakata.com – DPRD Kabupaten Tuban melalui Komisi I yang membindangi masalah pembangunan menuding ambruknya bangunan atap gedung Korpri di kompleks Pendapa Kridha Manunggal Tuban karena pengerjaan yang asal-asalan.

Ketua Komisi I DPRD Tuban Fahmi Fikroni mengungkapkan, dugaan kuat proyek itu dikerjakan asal-asalan karena mengejar target pengerjaan yang mepet. Sehingga, agar selesai sesuai target pekerjaan dikebut sehingga diperkirakan kualitasn bangunannnya tak sesuai dikerjakan terburu-buru.

‘’Kami sangat prihatin dengan kejadian ini, hal ini bukan sekali ini terjadi di Tuban,’’ ujar Fahmi Fikroni, Kamis (11/5/2023) pagi.

Sebenarnya, lanjut Fahmi, pihaknya sejak awal sudah mengingatkan kepada dinas terkait hal tersebut. Komisi yang dia pimpin juga  menyangsikan pengerjaan proyek Anggaran Pendapatan dan Belanja daerah Perubahan (PAPBD) yang waktunya terlalu mepet, tapi nilai proyeknya besar-besar. Salah satunya adalah proyek gedung Korpri tersebut.

“karena kontraktor yang mengerjakan kebanyakan mengejar target agar segera bisa selesai tepat waktu. Sehingga pengerjaannya terkesan asal asalan,’’ ungkapnya.

Hal itu, kata anggota DPRD dari PKB tersebut, terbukti di lapangan saat Komisinya dapat laporan warga salah satunya baru terjadi baru-baru ini tentang robohnya tiang lampu jalan yang dipasang di jalan Tuban – Semarang, barat rest area. Juga pembangunan rest area yang sampai sekarang juga belum rampung padahal itu proyek tahun lalu.

‘’Juga GOR dan penataan kawasan alun-alun yang baru bulan  kemarin selesai sudah berapa bulan terlambat nya dari deadline yang diberikan,’’ urainya.

Terkait ambruknya bangunan gedung Korpri itu, anggota dewan asal Jenu ini memastikan akan akan sidak ke lokasi biar tahu secara langsung. Tapi kembali dia menyatakan dugaan awalnya karena kontraktor mengejar target.

‘’Ini berlaku pada hampir 75% proyek PAPBD yg ada di Tuban .  Karena mepetnya waktu yang di berikan setelah proses lelang,’’ katanya.

Soal mepetnya waktu pengerjaan proyek yang didanai PAPBD bukan omong kosong. Proyek gedung Korpri itu misalnya, tender baru dibuka pada Oktober 2022, setelah melalui proses dan ada pemenang, kontrak dilakukan pada 2-10 November 2022. Artinya, pengerjaan proyek hanya sekitar satu bulan sampai akhir Desember 2022.

Selain itu, Komisi I juga bakal secepatnya memanggil pihak-pihak  terkait  dalam minggu ini. Di antaranya , akan minta keterangan baik dari DPUPR, kontraktor dan juga perencanaanya sekalian.

‘’Sekaligus kita crosceck specnya. Harapan kami semoga hal begini tidak terulang kembali di tahun ini, ini harus di buat pelajaran,’’ tandas Ketua Fraksi PKB ini.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika, Statistik dan Persandian Kabupaten Tuban, Arif Handoyo saat dikonfirmasi tak menyebut apa penyebab ambruknya bangunan gedung Korpri tersebut. Dia hanya menyatakan kalau bangunan itu akan segera dibangun kembali.

‘’Ini akan segera dibangun lagi oleh pihak ke tiganya,’’ jawabnya melalui pesan singkat.

Diberitakan sebelumnya, bangunan yang baru selesai dikerjakan tahun lalu itu ambruk, sekitar pukul 21.00  Selasa (9/5/2023).

Sesuai data yang ada di web LPSE Kabupaten Tuban, proyek gedung Korpri tersebut masuk dalam proyek rehabilitasu gedung permanen. Anggaran berasal dari APBD Perubahan 2022. Sesuai data tersebut, proyek tersebut dengan pagu Rp558.236.590 dan harga perkiraan sendiri (HPS) Rp549.832.650.

Dalam tender terdapat 22 kontraktor yang ikut, dari jumlah itu terpilih satu kontraktor yakni PT Turangga Jaya Sakti dari Kecamatan Merakurak, Kabupaten Tuban memenangkan tender tersebut dengan harga penawaran Rp532.905.489,21. Sehingga PT tersebut yang mengerjakan proyek tersebut. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *