TUBAN
Penulis: M.Rizqi
Lenterakata.com – Mahasiswa kembali mendatangi gedung DPRD Kabupaten Tuban, Selasa (1/10/2019).
Hanya kali ini bukan untuk menggelar demo seperti beberapa hari lalu.
Para mahasiswa dari sejumlah organisasi itu menyebut dirinya Cipayung Plus. Mereka dialog dengan pimpinan DPRD.
Cipayung Plus adalah gabungan dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) dan Koalisi Perempuan Ronggolawe (KPR).
Juga Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Lembaga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND) dan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).
Selain Ketua DPRD Tuban H. M. Miyadi, dua Wakil Ketua DPRD yakni Sugiantoro dan M. Ilmi Zada ikut menemui.
Ketua DPRD Tuban menjelaskan tentang komposisi anggota dewan yang di antaranya banyaknwajah baru.
“Silahkan jika ada permasalahan di lapangan bisa langsung menyampaikan kepada komisi-komisi yang membidangi. Atau langsung disampaikan kepada kami selaku pimpinan,” ujar Miyadi.
Miyadi menjelaskan, tuntutan-tuntutan yang disampaikan oleh Cipayung Plus merupakan tuntutan yang bukan kewenangan DPRD Kabupaten Tuban.
“Pembahasan RUU ini merupakan kewenangan dari DPR RI, bukan DPRD Tuban. Sehingga saya selaku DPRD yang ada di daerah hanya bisa menyampaikan tuntutan nahasiswa kepada DPR RI,” jelasnya.
Politisi asal PKB itu memastikan tuntutan yang disampaikan oleh Cipayung Plus akan dikirim oleh Sekretariat Dewan melalui Fax/Email kepada DPR RI .
Yang dilengkepai dengam surat pengantar yang ditandatangani oleh Ketua DPRD Kabupaten Tuban.
“Saya pastikan surat tuntutan itu dikirim hari ini juga,” mantan aktivis PMII tersebut.(wie)
