Gandeng BAZNAS, Pemkab Tuban Luncurkan Bantuan Modal Usaha Pipanisasi Lahan Pertanian

oleh -
LUNCURKAN PROGRAM : Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky Menandatangani Peluncuran Bantuan hasil Kolaborasi Baznas dan Pemerintah

TUBAN

Penulis : M.Rizqi

Link Banner

Lenterakata.com – Tak semua lahan pertanian mempunyai saluran irigasi yang bagus, sehingga kebutuhan air untuk lahan pertanian bisa terpenuhi dengan cukup. Di Kabupaten Tuban, banyak lahan tadah hujan yang butuh air cukup untuk memastikan lahan bisa produktif.

Jika tidak ada saluran irigasi yang memadai, satu-satunya adalah dengan pipanisasi. Hanya, pipanisasi membutuhkan moda tak sedikit. Meskipun harus dikelola secara berkelompok, besarnya modal yang dibutuhkan menjadi sandungan petani membangun jaringan pipa.

Namun, kali ini pemkab turun tangan membantu bantuan modal untuk membangun usaha pipanisasi di lahan pertanian. Dengan menggandeng Badan Amim Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Tuban, bantuan moda tersebut resmi diluncurkkan di Desa Jatimulyo, Kecamatan Plumpang, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, Selasa (2/11/2021).

Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky, SE meluncurkan program itu bersama Baznas Tuban dengan Baznas Provinsi Jawa Timur dan Pemdes Jatimulyo. Mas Bupati, panggilan akrabnya, mengapresiasi program tersebut.  Program itu dinilai kolaborasi yang luar biasa antara BAZNAS dan pemerintah.

Tak hanya itu, program tersebut juga dinilai memiliki dampak langsung dan berkesinambungan. Tak hanya untuk peningkatan hasil pertanian saja, akan tetapi bisa memberikan santunan kepada masyarakat miskin.

“Ada 112 keluarga miskin yang nantinya akan mendapatkan santunan di setiap panennya, jadi ini sangat bagus sekali,” ujarnya.

Mas Bupati juga memuji efektivitas program tersebut. Pipanisasi sepanjang 3.000 meter yang sudah dibangun, bisa menyalurkan air hingga ke 55 hektar lahan pertanian. Juga kekompakan dari desa tetangga yang ikut mendukung program tersebut.

“Ini jadi percontohan di desa lain, saling sinergi dan kompak untuk bisa menyelesaikan masalah hulu hingga hilir, saya sangat salut,” ungkapnya.

Sementara itu, Ketua Baznas Tuban Siti Syarofah menjelaskan, program sharing antara Baznas Tuban, Baznas Provinsi dengan Pemdes Jatimulyo tersebut telah menghabiskan dana sebesar Rp933 juta lebih. Dengan rincian Rp200 juta dari Baznas Tuban, Rp450 juta dari Baznas Jawa Timur, dan Rp283 juta rupiah melalui Anggaran Dana Desa (ADD) Desa Jatimulyo.

“Telah direalisasikan dalam bentuk pembangunan embung, pemasangan panel listrik, juga penanaman pipa sepanjang 3.000 meter untuk mengairi lahan pertanian tadah hujan seluas 55 hektar,” jelasnya.

Perempuan yang juga Ketua PC Muslimat NU Tuban ini mengungkapkan, dana zakat yang dikelola oleh Baznas menurut undang-undang tidak hanya disalurkan untuk program yang konsumtif saja. Tetapi bisa untuk program produktif.

Program bantuan modal usaha pipanisai untuk lahan pertanian tersebut, lanjut Syarofah, diikrarkan untuk 112 warga fakir miskin Desa Jatimulyo.

“Ada nilai sewanya, yaitu 5 persen zakat pertanian dari para petani penggarap dikumpulkan melalui unit penyaluran zakat. Selanjutnya akan dikembalikan 70 persen untuk disalurkan ke warga fakir miskin di Desa Jatimulyo,” ungkapnya.

Syarofah menambahkan, dalam upaya mendukung program Pemkab Tuban memberantas kemiskinan, Baznas berupaya semaksimal mungkin untuk menggali semua potensi zakat, infaq, dan sodaqoh. Hasilnya, pendapatan zakat Kabupaten Tuban tertinggi di Jawa Timur. “Pada 2020 terkumpul sebesar Rp14,9 milyar rupiah dan merupakan penerimaan tertinggi se Jawa timur,” katanya.

Kepala Desa Jatimulyo Hartoyo mengungkapkan rasa senang dan terimakasihnya atas bantuan tersebut.  Ia juga menyampaikan, jika para petani di Desa Jatimulyo, Kecamatan Plumpang menyambut baik peluncuran program pipanisasi tersebut.

“Semua senang, program ini terealisasi,” ucapnya.

Meurut kades, program ini akan sangat membantu petani dalam meningkatkan hasil panen dan kesejahteraan para petani. Sebelum adanya pipanisasi, para petani biasanya melakukan swadaya untuk membuat sumur bor bawah tanah untuk mengairi lahan persawahan.

“Saya harap, program pipanisasi ini bisa berjalan lancar dan berfungsi optimal bagi para petani, dan untuk masyarakat pada umumnya,” harap dia. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *