Maha Kreasi Cara Mahasiswa Prodi PGMI IAINU Tuban Kembang Potensi

oleh -
BEDAYA KLI SUCI : Tarian Bedaya Kili Suci Salah Satu Tampilan dalam Maha Kreasi Prodi PGMI IAINU Tuban

TUBAN

Penulis : M. Rizqi

Link Banner

Lenterakata.com – Pendidik atau guru tidak hanya harus mampu menguasai kecerdasan atau pintar dalam bidang akademik saja. Namun, seorang pendidik harus mampu membangkitkan semangat dan potensi dalam diri anak didik agar berkembang lebih baik.

Karena itu, para calon guru atau calon pendidik juga tidak boleh hanya pintar secara akademis. Namun, hal-hal lain di luar akademis yang posititf dan menunjang tugasnya menjadi pendidik juga harus dikuasai. Potensi harus dikembangkan dan dibangkitkan. Seorang pendidik harus  multi talent atau serbabisa.

Itulah yang dilakukan oleh Program Studi (Prodi) Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Nahdlatul Ulama (IAINU) Tuban. Prodi PGMI menggelar maha kreasi berupa pentas seni yang ditampilkan oleh para mahasiswa.

‘’Maha kresasi ini sekaligus dalam rangkaian kegiatan peringatan ulang tahun ke 9 Prodi PGMI,’’ ujar Nurhaningtyas Agustin, M.Pd Kaprodi PGMI IAINU Tuban, Sabtu (22/7/2023).

Acara yang digelar di aula KH Hasyim Asy’ari kompleks IAINU Tuban itu diikuti oleh para mahasiswa semester 4 dan 6. Pentas itu sekaligus sebagai tugas akhir mata kuliah yang harus diselesaikan mahasiswa di dua semester tersebut. Maha kreasi kali ini mengambil tema ‘Generasi Emas PGMI Unggul untuk IAINU Maju’.

Haningtyas berharap lulusan PGMI tidak hanya pintar akademik, namun juga harus pintar nonakademik. Menurut dia, prodi PGMI berbeda dengan prodi lainnya, karena lulusan prodi ini harus unggul dengan banyak potensi yang sudah dikembangkan.

‘’Potensi-potensi itu sejak awal harus diasah dan ditularkan ke anak didik. Mahasiswa PGMI harus multi talent,  mulai bisa menari, drama, dan kesenian-kesenian lain harus di luar kemampuan akademik. Hal-hal di luar akademik itulah yang nantinya bisa menunjang pengembangan bakat dan potensi anak didik,’’ katanya.(*)

Maha kreasi yang ditampilkan para mahasiswa tersebut ada 15 tampilan. Selain tarian termasuk tari kreasi baru juga ada pentas drama dengan judul Roro Jonggrang atau Bandung Bondowoso.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *