Diawasi Bersama, Kualitas Beras BPNT Semakin Baik

oleh -
DICIUM : Tim Pendamping TKSK Kecamatan Jenu dan Korda Program Sosial Kabupaten Tuban saat Memeriksa Beras untuk BPNT

TUBAN

Penulis : M. Rizqi

Link Banner

Lenterakata.com – Pengawasan terhadap beras untuk bantuan pangan nontunai (BPNT) yang dilakukan secara ketat, membuat kualitas beras yang diberikan kepada keluarga penerima manfaat (KPM) itu semakin baik.

Pengawasan yang dilakukan oleh Tim Koordinasi (Tikor) yang terdiri dario Camat, Kapolsek, Danramil dan unsur pendamping Tim Kesejahetraan Sosial Kecamatan(TKSK) memastikan beras dengan kualitas standar BPNT benar- benar dipenuhi.

Selain Tikor kecamatan, pengawasan langsung juga dilakukan oleh Koordinator Daerah (Korda) Program Sosial dan perwakilan agen serta pihak lain yang dilibatkan. Mereka memantau dan memeriksa beras yang akan dibagikan pada KPM melalui agen-agen yang sudah ditunjuk.

Begitu beras dikirim suplier, lebih dulu mampir di kantor kecamatan. Di kecamatan Jenu misalnya, yang (Senin 6/7/2020) hari ini ada droping beras untuk BPNT, dua truk beras langsung berhenti di kantor kecamatan.

Tikor kecamatan dan pihak yang menjadi pengawas sudah menunggu. Beberapa karung beras diturunkan sebagai contoh untuk diperiksa. Bukan hanya dilihat fisiknya saja, namun tim pemeriksa juga membauai beras tersebut.

‘’Jika baunya apek dan tidak layak, beras kita tolak dan dikembalikan. Kita minta diganti beras yang sesuai standar beras medium yang menjadi beras BPNT,’’ ujar Kasiyatiningsih Korda program Sosial Kabupaten Tuban.

Hal yang sama disampaikan Wismayono, Kasi Trantib Kecamatan Jenu yang mewakili Camat Jenu. Dia mengatakan, sangat selektif untuk menerima beras BPNT. Karena warga juga akan menolak jika berasnya tidak bagus.

‘’Sejak awal kita periksa di sini agar KPM menerima beras yang sesuai,’’ jelasnya.

Jaswadi dari seksi kesejahteraan rakyat (kesra) Kecamatan Jenu mengatakan, jika di Jenu pernah ada kejadian penolakan beras BPNT dari KPM. Saat itu kualitasnya memang buruk. Dia mengatakan, jika beras BPNT itu saat dijual lagi hanya laku Rp 6.000 per kilogram. Sebelumnya laku Rp 7.000 ribu, sehingga ada penurunan kualitas.

‘’Tapi itu dulu. Dua atau tiga bulan lalu. Saat ini sudah bagus,’’ katanya.

Sementara pendamping TKSK Kecamatan Jenu Imron mengatakan, di Jenu ada sekitar 3.700 an KPM. Setiap bulan KPM menerima 15 kilogram beras. Beras itu bisa diambil melalui agen-agen yangs udah ditentukan. Selain beras ada tambahan daging atau telur.

‘’Tugas KPM salah satunya mengawasi kualitas beras ini. Kami juga bertugas BPNT diterimakan tepat sasaran,’’ ungkapnya.

Setelah diperiksa, beras untuk KPM BPNT Kecamatan Jenu diterima. Beras yang dipasok supplier tergolong beras baru, terdapat patahan. Karena beras baru kualitasnya cukup bagus.

Sedangkan Muhimudin suplier beras untuk Kecamatan Jenu membenarkan kalau beras yang dia kirim selalu diperiksa. Dia mengatakan, perjanjiannya memang demikian.

‘’Jika beras tak sesuai, suplier harus siap mengganti. Klausul kontraknya memang begitu, ‘’ tandasnya.(wie)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.