Diserang Ribuan Tawon, Dua Warga Soko Dilarikan ke IGD

oleh -
MUSNAHKAN : Petigas BPBD Tuban Memusnahkan Sarang Tawon dengan Cara Dibakar

TUBAN

Penulis : M.Rizqi

Link Banner

Lenterakata.com-Waspadalah jika melihat sarang tawon. Lebih baik menjauh dan jangan mengusiknya. Karena jika tawon sudah menyerang, bisa fatal akibatnya.

Seperti yang terjadi pada dua warga Desa Glagahsari, Kecamatan Soko, Kabupaten Tuban, Jawa Timur ini misalnya. Akibat diserang ribuan tawon, keduanya harus dilarikan ke instalasi gawat darurat (IGD) Puskesmas setempat.

Mereka diserang tawon jenis Vespa Affinis. Dua waerga itu adalah Kamid (65) dan anaknya Edi (30).  Bapak anak ini diserang tawon yang memang berbahaya itu saat sedang mencari rumput untuk pakan ternak.

mengatakan, kronologi kejadian itu berawal ketika korban bernama Kamid sedang mencari rumput untuk pakan ternak.

“Saat mencari rumput buat ternaknya, korban dikejar ribuan lebah di area makam dan tersengat cukup banyak sehingga mengakibatkan korban pingsan,” terang Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tuban, Yudi Irwanto, Selasa (6/4/2021).

Mengetahui, kejadian itu anak korban bernama Edi, bermaksud untuk melindungi bapaknya. Namun naas, dia juga ikut disengat ratusan lebah. Akibatnya, keduanya harus dilarikan ke Puskesmas setempat untuk mendapat perawatan.

“Keduanya saat ini masih dirawat di IGD Puskesmas Soko,” jelasnya.

BPBD Kabupaten Tuban yang mendapatkan laporan adanya kejadian itu langsung mendatangi lokasi dan melakukan evakuasi sarang lebah.

“Karena sarang lebah itu meresahkan warga dan sudah menimbulkan korban, sehingga Tim BPBD Pos Rengel, Kabupaten Tuban meluncur ke lokasi untuk evakuasi sarang lebah tersebut dengan cara dibakar,” kata Yudi.

Ternyata, tak hanya satu titik sarang tawon tawon itu. ada sarang tawon yang berada di akar pohon di area makam Desa Glagahsari, ukurannya sekitar 50 centimeter.

Kemudian ada juga sarang di atas plafon sekolah dengan ketinggian 7 meter berukuran 60 centimeter dan di atas pohon jati setinggi 10 meter tepatnya di belakang rumah warga Desa Banjaragung, Kecamatan Rengel berukuran 80 centimeter.

‘’Kita evakuasi semua agar tidak membahayakan warga dan tidak menimbulkan korban lagi,’’ tandas Yudi Irwanto.(*)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *