Di BawahTekanan Pasar dan Pandemi Covid-19, Kinerja SBI Tetap Bagus

oleh -
TETAP BAGUS DI TENGAH PANDEMI : PT SBI Tetap Mencatatkan Kinerja Bagus Meski di Tengah Pandemi

JAKARTA

Penulis : M.Rizqi

Link Banner

Lenterakata.com – PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SBI) melaporkan kinerja keuangannya untuk periode kuartal pertama tahun 2020. Ada peningkatan yang bagus dalam laporan keuangan tersebut.

Periode 31 Maret 2020 dibanding periode yang sama tahun lalu menunjukkan kenaikan kinerja. Dari sisi penjualan ada peningkatan. Penjualan semen mencapai 2.463 ton dibanding periode tahun sebelumnya hanya 2.688 ton.

Kemudian pendapatan juga naik menjadi Rp 2,462 triliun dibanding periode tahun lalu yang sebesar Rp 2,349 triliun. Dengan pendapatan tersebut, laba kotor perusahaan menjadi Rp 666 miliar dari periode sebelumnya Rp 491 miliar.

Pada kuarta dua tahun ini, perekonomian nasional mengalami tekanan. Selain disebabkan situasi global dengan terus menurunnya harga minyak dunia, pandemi Covid-19 juga mulai menghantam Indonesia pada awalMaret 2020.

Untuk memutus penyebaran pandemi Covid-19 tersebut, pemerintah kemudian mengeluarkan peraturan pembatasan yang juga memberikan pukulan lain pada kinerja ekonomi nasional. Kondisi tersebut turut mempengaruhi konsumsi semen nasional.

Data Asosiasi Semen Indonesia (ASI) mencatat konsumsi semen nasional kuartal satu 2020 turun 4,9 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2019. Namun, SBI tetap mampu mencatatkan kinerja positif yang cukup konsisten sejak bergabung dengan SIG pada awal tahun 2019 lalu.

Melalui sinergi yang kuat dan penerapan koordinasi untuk mengamankan pasokan selama pandemi, pada kuartal satu 2020, SBI mampu mencatatkan peningkatan volume penjualan semen dan terak sebesar 5,78 persen menjadi 2,84 juta ton jika dibanding periode sama tahun lalu yang tercatat 2,69 juta ton.

Meski volume penjualan semen dan terak domestic turun 1,41 persen, namun volume penjualan ekspor meningkat 180,93 persen dibanding kuartal pertama tahun lalu.

ASI mencatat total penjualan semen domestic dan ekspor sepanjang kuartal satu 2020 sebesar 16,29 juta ton. Konsumsi dalam negeri terkoreksi hampir 5 persen enjadi 14,9 juta ton. Sedangkan ekspor turun 2,5 persen menjadi 1,39 juta ton.

Hal ini tak lepas dari pengaruh musim hujan yang kurang ideal untuk pelaksanaan pembangunan, penurunan harga minyak dunia, kegiatan pemeliharaan (overhaul), serta merebaknya pandemic Covid-19 di Indonesia mulai awal Maret lalu yang turut mengurangi pergerakan dalam rantai pasokan kepada pelanggan.

Fokus SBI pada sinergi dengan SIG dan peluncuran Dynamix pada akhir kuartal ketiga tahun lalu, mampu membantu SBI mempertahankan kinerja prima meski pasar semen terdampak musim hujan dan pandemi Covid-19.

Peningkatan  volume penjualan berkontribusi pada peningkatan pendapatan perusahaan sebesar Rp 2,46 triliun atau naik 4,88 persen dari Rp 2,35 triliun pada periode yang sama tahun lalu.

Laba kotor meningkat 35,70 persen menjadi Rp 666 miliar. Program-program efisiensi dan sinergi berhasil menurunkan beban pokok pendapatan serta beban distribusi dan penjualan masing-masing 3,26 persen dan 9,65 persen.

Sehingga EBITDA meningkat 47,62 persen menjadi Rp 398 miliar dan laba sebelum bunga dan pajak penghasilan meningkat 149,45 persen menjadi Rp 296 miliar. Capaian ini membantu SBI membalikkan keadaan dari kerugian pada kuartal pertama tahun 2019, menjadi laba sebesar Rp 68 miliar pada kuartal pertama tahun ini.

“Kami prediksi kinerja bisnis di kuartal kedua tahun ini akan mengalami tekanan berat karena dampak pandemi Covid-19, khususnya untuk pasar ritel. Kami mengapresiasi langkah pemerintah yang memberikan prioritas operasional bagi sektor-sektor strategister masuk bahan bangunan, sehingga proyek-proyek infrastruktur masih tetap dapat berjalan walaupun melambat dan kita harap dapat membantu perekonomian untuk cepat pulih setelah pandemic berakhir,”tutur Aulia Mulki Oemar, Presiden Direktur.

Dorong Investasi Global untuk Pertumbuhan

Pada Selasa 21 April 2020 lalu, SBI dan SIG sebagai induk perusahaan menandatangani nota kesepahaman dengan Taiheiyo Cement Corporation (TCC), untuk menjalin kerjasama strategis terkait investasi TCC di SBI dan peluang perluasan pasar global melalui TCC.

Kesepakatan kerjasama ini juga menjadi bagian dari kewajiban refloat saham SBI setelah Mandatory Tender Offer (MTO) yang dilakukan pada tahun 2019 lalu.

Rencana kerjasama strategis SIG dan TCC merupakan bagian dari strategi SIG dalam mewujudkan visi sebagai penyedia solusi bahan bangunan terbesar di regional. Selain perluasan pasar, kerjasama strategis ini juga membuka peluang bagi kedua belah pihak dalam penelitian produk dan pengembangan teknologi sehingga menjadi bisnis yang berkelanjutan, kerjasama antar perusahaan akan meningkatkan kapabilitas sebagai perusahaan berstandar global.

PT Solusi Bangun Indonesia Tbk adalah sebuah perseroan terbuka yang mayoritas sahamnya 98,3 persen dimiliki dan dikelola oleh PT Semen Indonesia Industri Bangunan (SIIB) – bagian dari PT Semen Indonesia (Persero) Tbk atau SIG.

Perseroan menjalankan usaha yang terintegrasi dari semen, beton siap pakai, agregat dan layanan pengelolaan limbah yang mengoperasikan empat pabrik semen di Narogong (Jawa Barat), Cilacap (Jawa Tengah), Tuban (JawaTimur), dan Lhoknga (Aceh).

Dengan total kapasitas 14,8 juta ton semen per tahun, dan mempekerjakan lebih dari 2.400 orang. Perseroan saat ini mengoperasikan jaringan penyedia bahan bangunan yang mencakup distributor khusus, toko bangunan, ahli bangunan binaan perusahaan dan solusi-solusi bernilai tambah lainnya.(wie)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.