Diduga Ada Peredaran Pupuk Palsu di Blora

oleh -
MINTA DICEK : SInggih Hartono dari LSM Ampera Minta Dugaan Pupuk Palsu Diusut

BLORA

Penulis : Supriyanto

Link Banner

Lenterakata.com – Ada dugaan saat ini ada peredaran pupuk palsu di Kabupaten Blora, Jawa Tengah. Sebab, sejumlah pupuk NPK diduga palsu itu ditemukan salah satu aktivis di kabupaten ini.

Pupuk tersebut, setelah diuji laboratorium di  Fakultas Pertanian ITB dan UGM, diketahui  kandungan dalam NPK tersebut rendah. Sehingga jika digunakan untuk tanaman hasil panennya rendah, kualitas dan kuantitasnya jelek dan padinya patah-patah.

“Namanya apa kalau tidak palsu, NPK itu kan kandungannya N 15 persen, P 15 persen, K 15 persen. sedangkan yang saya jumpai di lapangan, hasil labnya kandungan N 1 persen, P 1 persen, K 1 persen. Ini kan mencederai SNI karena dalam SNI menyebutkan minimal kandungan NPK itu 8,8,8,” kata Singgih Hartono, Ketua LSM Ampera Blora usai audensi dengan Komisi B DPRD Blora.

Menurutnya, antara tulisan yang tertera di packing (sak) tidak sesuai dengan kandungan pupuk didalamnya. Tulisan di zak kandungan NPK nya tertera 15, 15, 15, tapi setelah di lab hasilnya 1, 1, 1.

“Ini kan namanya menipu petani. Kasihan petani, mereka tidak tahu setelah dipakai memupuk hasilnya tidak sesuai. Berasnya patah patah,” katanya.

Untuk itu, pihaknya datang ke DPRD meminta stakeholder terkait menindaklanjuti temuan ini. Jangan karena sudah punya izin edar, izin produksi dan izin lainya terus dibiarkan saja.

“Saya minta dengan beredarnya pupuk ini di Blora, yang sudah merugikan petani harus ditindak sesuai aturan. Semua yang sudah diproduksi, ya pasti sudah ada ijin edar dan sebangainya. Tapi ini kan menipu namanya, bisa dikatakan palsu,” ujarnya.

Sementara Kepala Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM Blora, Sarmidi tidak berani mengatakan kalau pupuk itu palsu. Meskipun pihaknya yang telah menemukan pupuk jenis NPK ini, beredar dan tersebar di sebagian besar wilayah Blora.

“Kalau dikatakan palsu, menurut saya tidak ya. Karena perijinannya komplit, cuma antara komposisi yang tercantum dengan hasil uji lab tidak sama. Kami juga menunggu hasil lab tersebut,” kata Sarmidi.

Pihaknya tetap akan menunggu hasil lab yang belum keluar. Namun jika nanti terbukti kandungannya berbeda dengan komposisi yang tertera di packing (zak) pihaknya akan melaporkan ke Komisi Pengawas Pupuk dan Pestisida.

Sedangkan Kepala Bagian atau Asistent Vais President (AVP) PT Petrokimia Gresik wilayah Jawa Tengah Andi Susilo mengaku tidak tergganggu dengan adanya pupuk yang diduga palsu.

“Itu kan bukan kelas kami, meskipun pupuk tersebut sudah mengantongi ijin dari pemerintah. Dan kami sendiri juga membuat pupuk non subsidi yang kandungannya sesuai SNI,” kata Andi.

Menurut dia, karena baik Petrokimia maupun Pusri produknya jelas. Karean itu, dia mengaku tidak bisa berbuat apa-apa karena pupuk tersebut juga punya ijinnya.

‘’Kalau ada yang mengatakan palsu, itu kan kan karena kandungan yang tertera di situ dengan hasil uji lab tidak sesuai,” ujarnya.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *