Polres Metro Jakarta Barat Tangkap Distributor Filler

oleh -
BEBER BARANG BUKTI : Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Pol Ady Wibowo. Membeber Barang Bukti Pengungkapan Kasus Filler

JAKARTA

Penulis : M.Rizqi

Link Banner

Lenterakata.com – Polres Metro Jakarta Barat juga  meringkus seorang wanita dokter abal abal berinisial SR di daerah pondok pucung Tangerang Selatan. Dokter abal-abal tersebut juga melakukan suntik filler payudara dan membuat dua korbannya CT dan WT mengalami infeksi hingga mengeluarkan cairan nanah yang keluar dari lubang bekas suntikan filler

Selain menangkap dokter abal-abal tersebut,  juga menangkap distributor cairan filler berinisial ML di Batam Kepulauan Riau (Kepri) yang merupakan seorang waria.

“Pelaku bukanlah dokter, yang bersangkutan merupakan seorang sarjana pertanian dan pernah mengikuti kursus pemasangan filler di sebuah hotel di Taman Sari selama sehari dan mendapatkan sertifikat, ” ujar Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Pol Ady Wibowo.

Berbekal dari mengikuti pelatihan selama sehari tersebut kemudian pelaku memasang iklan melalui akun instagram @beauty Sexi Store. Dia menawarkan cairan untuk filler pembesaran payudara dan bokong dengan harga berkisar Rp5juta, untuk filler 500 cc dan Rp3 juta untuk filler 250 cc.

Selanjutnya pada tanggal 26 oktober 2020, korban CT dan WT menghubungi tersangka SR untuk melakukan filler payudara. Dan disepakati pelaksanaan filler pada hari senin, 9 November 2020 di hotel Redoorz Taman Sari Jakarta Barat.

Namun setelah disuntik, korban mengalami demam, pembengkakan payudara dan keluar cairan nanah yang keluar dari lubang bekas suntikan. Kemudian korban mendatangi Polres Metro Jakarta Barat untuk membuat laporan.

Kapolres menjelaskan, setelah pihaknya menerima laporan tersebut, kemudian anggotanya di bawah pimpinan Kanit Krimsus AKP Fahmi Fiandri tanggal 23 Maret 2021 berhasil mengamankan pelaku SR, di daerah Pondok Pucung Tangerang Selatan berikut barang bukti.

“Pelaku juga menggunakan cairan filler tersebut sebanyak 1 liter atau 1000 cc untuk filler payudaranya dan juga anaknya, ” ujar Kombespol Ady Wibowo

Kami berpesan kepada masyarakat agar lebih berhati-hati. Praktek-praktek sejenis, prediksi Kapolres, masih banyak di tempat lain.

‘’Seperti kasus yang kami tangani secara fakta sangat merugikan, korban mengalami peradangan kemudian dari peradangan tersebut menimbulkan infeksi dan harus diobati dengan cara dioperasi,’’ ungkapnya.

Sementara dalam kesempatan yang sama Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat AKBP Teuku Arsya Khadafi menjelaskan pihaknya telah membuka posko aduan terkait kasus filler tersebut.

“Yang menjadi kendala dari kasus tersebut adalah para korban enggan melaporkan kasus tersebut karena merasa malu,’’ kata AKBP Teuku Arsya Khadafi.

Dari keterangan pelaku, lanjutnya, yang bersangkutan melakukan penyuntikan sebanyak 15 kali. Arsya menjelaskan kejadian tersebut pelaku berawal mula sekira bulan September 2020 pelaku SR membeli produk berupa cairan tanpa merek yang digunakan untuk filler payudara dan bokong melalui online.

Barang itu dibeli dari Batam seharga Rp3,5 juta per liter (1000 cc) dan menjual kembali melalui online di akun instagram @beauty Sexi Store dengan harga 4,5 juta perliter (1000 cc).

“Dari bulan Oktober 2020 sampai Desember 2020 pelaku sudah melakukan filler sebanyak 15 kali dan meraup keuntungan sekitar Rp75 juta, ” ujar AKBP Teuku Arsya Khadafi.

Sementara ML, sang distributor filler sebelumnya berlatar belakang sebagai waria di Malaysia dan pernah melakukan operasi implan payudara di Thailand. Dia juga menggunakan cairan filler yang dijualnya tersebut untuk filler bokongnya sebanyak 1 liter (1000 cc).

Dari ML, polisi mengamankan barang bukti sebanyak 298 botol (liter) cairan silikon cair, 1 botol cairan filler tanpa merek, 1 buah spuite 5 cc tanpa jarum dan 1 buah jarum abocath no 14.

Lalu 2 buah jarum needle no 27, 1 buah Spuite 10 cc tanpa jarum, 1 buah miranda Cream, 2 buah Spuite 10 cc tanpa jarum merk disposable syringe serta 18 buahh pisau Steril Merk surgical blade. Kemudian 1 pak cairan anastesi, cairan lidocaine HCL, dan 2 unit handphone serta 2 buah sertifikat.

Atas pengungkapan tersebut Polres Metro Jakarta Barat bila dikonversikan telah menyelamatkan 1.000 orang kaum wanita.

Untuk mempertanggung jawabkan atas perbuatannya, pelaku dikenakan pasal 77 UU RI no. 29 tahun 2004 tentang praktek kedokteran dan atau pasal 62 ayat 1 juncto pasal 8 ayat 1 UU RI no. 8 tahun 1999 tentang perlindungan konsumen dan atau pasal 378 KUHP.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *