Ternyata Polairud Mabes Polri dan Pertamina Habis Tangkap Pencuri BBM di Tuban

oleh -
DIAMANKAN : Pencuri BBM di Obyek Vital Nasional Diamankan

TUBAN

Penulis : M.Rizqi

Link Banner

Lenterakata.com – Tim Kepolisian Air dan Udara (Polairud) Mabes Polri bersama dengan Pertamina berhasil menggagalkan upaya tindak pencurian Bahan Bakar Minyak (BBM) di Fuel Terminal (FT) Tuban.

Kesigapan ini berhasil menghentikan modus operandi pencurian BBM sebagai bentuk kejahatan yang berdampak pada kerugian negara.

Sebagai salah satu sarana prasarana distribusi BBM di wilayah operasional Pertamina Marketing Region Jatimbalinus, FT Tuban memiliki peran strategis dalam mata rantai distribusi BBM.

Status  keamanan FT Tuban dan seluruh sarana distribusi energi yang ditetapkan sebagai Objek Vital Nasional (OBVITNAS) mendapatkan perhatian khusus dari Aparat Penegak Hukum (APH).

Hal ini ditunjukkan dengan kesigapan Tim Polairud Mabes Polri dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) pelaku tindak pencurian BBM yang terjadi di FT Tuban.

Kejadian pada Minggu (14/3) yang lalu, sekitar pukul 00.30 WIB itu berhasil digagalkan karena kerjasama yang apik antara tim Polairud mabes Polri dan Pertamina.

Sebanyak 10 orang pelaku pencurian diamankan dan ditetapkan sebagai tersangka. Barang buktinya berupa kapal MT Putra Harapan yang digunakan untuk menampung BBM jenis solar yang dicuri oleh para tersangka.

Executive General Manager (EGM) Pertamina Marketing Region Jatimbalinus, C.D. Sasongko menyampaikan apresiasi yang tinggi atas kesigapan Tim Polairud Mabes Polri dalam mengamankan obvitnas  yang dikelola oleh Pertamina.

“Dengan upaya cepat yang dilakukan, tindak pencurian yang bisa mengganggu stabilitas dan keamanan obvitnas dapat digagalkan. Kami memberikan apresiasi yang tinggi bagi Tim Polairud, dengan keamanan obvitnas yang mendapat perhatian khusus seperti ini, maka kami dapat fokus melakukan distribusi energi dan melayani kebutuhan masyarakat,” ujar Sasongko.

Ketua Tim Polairud Kombes Pol Yuldi mengatakan bahwa modus kegiatan pencurian tersebut sudah direncanakan sebelumnya.

“Tim Polairud mengikuti gerak-gerik kegiatan para tersangka selama kurang lebih 2 bulan, dan akhirnya dapat dilakukan OTT. Dengan upaya ini kami dapat menghentikan tindak kejahatan yang berdampak pada kerugian negara,” ujar Kombes Pol Yuldi.

Pertamina akan terus berkoordinasi dengan Polairud untuk mendukung proses penyelidikan dan proses hukum lebih lanjut tindak pidana pencurian BBM ini.

“Ke depannya kami juga berharap peran serta aktif berbagai instansi dan masyarakat untuk turut serta mendukung operasional pelayanan kami. Dengan cara menghubungi Pertamina Call Center di nomor 135, jika menemukan hal-hal yang mencurigakan dan berpotensi menimbulkan gangguan kemanan yang bisa berdampak pada layanan distribusi energi bagi masyarakat,” tutup Sasongko.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *